dokterleonardo's Blog

Archive for the ‘Forensic’ Category

Beberapa saat lalu, ada sahabat bertanya…
Leo, aku dipukul teman kerjaku, aku boleh minta visum ke kau ga? Biar kapok si brengsek itu… Belum tau dia aku siapa!!!
Wah bingung juga jelasinnya, supaya tidak salah paham dan si sobat ga mikir aku ga mau bantu.
Apalagi embel2 pertanyaan sebelum cerita masalahnya, dia memastikan…. “kudengar kau sedang sekolah spesialis forensik”
Fyuh.. Aku masih cupu sob.. Masih jadi bahan gorengan senior2 di sono..
Bahkan, tutorial visum et repertum bekal ujian juga belum lengkap (*semoga ibu ka pe es ga baca…. Bisa dikasih label SK-3 aku)

Gini aja deh,
Aku cerita tentang pervisuman.. Visum aniaya Versi mahasiswa forensik semester dua yang bahkan belum diuji topik ini.. Ahahahaha…

Kita runut dari awal.
Awal chapter terjadinya adalah perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan seseorang terhadap orang lain, dalam kasus ini kita bicara tentang kasus aniaya. Nah, jika ada orang yang melakukan kekerasan fisik tehadap kamu, kamu boleh saja merasa tidak terima. Dan berhubung ini adalah negara hukum, dan segala pemutusan perkara akan dilakukan oleh petugas yang udah disiapkan oleh negara. Itu juga kalau kamu merasa tidak terima. Banyak kasus aniaya yang berakhir di telapak tangan, lho?
Iya.. Maksudnya berakhir dengan saling bermaafan.

Kalau tidak berakhir di telapak tangan, seperti cerita sebelumnya, kamu boleh melapor ke petugas yang aku bilang tadi.. Yes, polisi… Mereka akan dengan penuh tanggungjawab menerima laporan kamu. Laporan kamu akan dianggap issue.. Hahahaha sokoooor…. Emangnya kalau kamu ngomong dianiaya, orang bakal langsung percaya gitu aja?? KAGA BLEHHHH

becanda

Laporan tadi akan diselidiki oleh polisi.. Maksudnya, diperiksa kebenrannya.. Mereka akan melakukan olah te ka pe.. Kaya yang parto serukan di opera van java.. Yup, tempat kejadian perkara..

Mereka akan mengumpulkan bukti2 yang bisa dijadikan acuan di pengadilan. Sebut aja, keterangan saksi, keterangan tersangka, surat, petunjuk-petunjuk, dan keterangan ahli…
Kita tinggalkan semua.. Fokus ke surat.. Kelak, visum yang kita bahas digolongkn ke dalam sektor ini.

Berhubung pak polisi yang kamu temui tadi hanya melewati proses pendidikan militer dan kejuruannya, dia tidak dibekali ilmu medis. Yang dapat menjelaskan sebab musabab lecet, memar, atau luka yang kamu keluhkan… Mereka berlindung di balik kitab undang-undang hukum acara pidana, di pasal 133. Singkat saja, kitab itu memberikan polisi kewenangan dan hak untuk meminta bantuan kami.. Para dokter yang telah disumpah dan diberikan izin oleh pihak yang ditunjuk negara sehubungn dengan izin praktek.

Maka mereka akan memberikan surat permintaan pemeriksaan visum atas nama kamu ke kami. Atas dasar surat itulah kami boleh melakukan pemeriksaan terhadap tubuh kamu si korban. Dan surat itu yang mengharuskan kami mengeluarkan pernytaan medis mengenai hasil pemeriksaan kedokteran dan temuan-temuan medis kami atas tubuh kamu. HANYA SURAT ITU YANG BERHAK MEMINTA.

Surat yang akan kami tuliskan dalam bahasa awam, tanpa istilah medis yang kalianpun tak paham maksudnya… Mau paham?? Masuk kedoktean cuy.. Tahunan booow.. Hehehe..

Back to case
Surat kami akan dibubuhi tanda khusus “pro justisia”. Artinya diperuntukkan untuk keperluan peradilan. Dan digunakan oleh pihak-pihak yang diberikan wewenang menangani masalah peradilan. Bukan sembarang orang. Ini menyangkut keadilan cuy, ga boleh asal orang yang urus.. Merka yang diperkenankan negara mengurus adalah merka yang telah menempuh pendidikan khusus menangani hal-hal seperti ini.. Maksudnya agar keadilan itu benar-benar dapat ditegakkan sebaik-baiknya.

Dalam pemeriksaan, kamu juga akan mengahadapi dokter dengan segala ritualnya, termasuk meminta izin kamu melakukan pemeriksaan… Karena dokter tidak akan memeriksa orang yang ga berkenan diperiksa.. Kamu berhak menentukan nasibmu sendiri, mau diperiksa kek, mau engga kek, mau diobati kek, mau engga.. Itu terserah kamu.

Nah kalau dalam kasus ini kamu yang udah dikirim untuk pemeriksaan medis atas luka-luka kamu menolak kami periksa, itu artinya BANGKE!! ELU MAU NYA APA SIH… TADI TIDAK TERIMA PERLAKUAN KASAR ORANG LAIN, KETIKA MAU DIBUKTIKAN MALAH MENGHALANG-HALANGI PENYIDIKAN… Wuahahahahahahaha… Mampos lu terakhir gua yang ngamuk!
Abis elunya, udah bikin repot, kelakuan berlebihan,…

:p

Semoga bermanfaat

Tags: ,

MALIIING…..
Teriak ibu pemilik warung di sebelah rumah…
Sesaat tangan ku masih berlumuran oli… Perbaiki dagangan yang sudah berbulan-bulan tak tergubris..

Sontak semua warga keluar..
Aku lihat ibu pemilik warung itu saling tarik sambil memaki dengan seorang pemuda yang bersepeda motor dan menghunuskan sebilah belati..
Aku tak gentar dengan belati kecil itu, sama halnya beberapa pemilik rumah disekitar…
Kami berlarian memburu si pemuda yang telah jatuh dari sepeda motornya itu…

Dibenakku, mungkin juga sama di benak warga lain yang geram…”ku telan kau bulat-bulat”
Merasa kalah jumlah, pemuda berbelati itu lari sebelum kami sampai di tempatnya dan mungkin dia tau niat kami menelannya…

Aku mahasiswa yang belajar dari jasad tak bernyawa…
Mungkin saja salah satu “guru”ku berasal dari chapter-chapter seperti ini…
Lelaki putus asa, berbuat kriminal, ketahuan  dan dihakimi massa..
Lalu diantarkan polisi kepada kami untuk diperiksa perihal kematian tidak wajarnya.

Kubayangkan beberapa pukulan di wajahnya yang mungkin akan kudeskripsikan sebagai memar biru keunguan disertai luka-luka lecet.
Aku bayangkan tendangan kaki bersandal dan sepatu yang singgah di kepala dan badannya yang mungkin aan kudskripsikan sebagai luka lecet gores dengan arah tidak beraturan.
Aku bayangkan tulang-tulang panjangnya yang kami injak hingga berkeping, dan harus kutulis teraba ataupun tampak patah tulang.
Lalu bayanganku berlanjut ke batu dan kayu yang akan memecahkan tengkorak pemuda itu yang nanti akan dilaporkan sebagai patah tulang tengkorak bekeping dengan.
Atau bahkan pekik “bakarr..bakar..bakarr” yang mengharuskan ku melaporkan tubuh gosong dengan luka berwarna hitam campur jelaga yang cocok dengan luka akibat terbakar api….

Lalu tubuh tanpa identitas itu, kelak mungki tak akan dijemput sanak familinya karena malu…
Dan berakhir di tangan kalian para pencari gelar tabib dengan bukti-bukti ilmiah dan izin sang penguasa.

Dan sayangnya, atau syukurlah…
Sipemuda itu berhasil kabur, meninggalkan sepeda motornya dengan kerugian beberapa belas juta..
Dibanding berakhir di tangan kami…
Di ujung scalpel-scalpel ilmuwan muda, sebutlah calon cendikiawan medis..

Nyaris aku dapat tambahan guru..
Dan KAMU, BERHARAPKAH KAU MENGAJARI KAMI DENGAN TUBUHMU… KAU YANG BERNIAT UNTUK JADI SANTAPAN MASSA….??

Ilmuku, ilmu kematian..
Dan itu kelak kupakai untuk menyeimbangkan timbangan keadilan di forum terhormat sana.



  • None
  • Bayu Fajar Pratama: *idul adha maksud saya dok hehe :D
  • Bayu Fajar Pratama: Harus potong kambing lagi dong saya, dok -_- Selamat hari raya iduladhs. Mohon maaf lahir dan batin ya dokter :)
  • dokterleonardo: Hahahaha, iya bay.. tuker nama bay... terlalu banyak nama bayi di contact gw 🤣🤣

Categories